Puas mengeksplor hutan tropis a la Australia dengan gondola Skyrail Cableway dan kereta klasik Kuranda Scenic Railway, kini saatnya snorkeling di Great Barrier Reef! Aktivitas yang paling ditunggu dan tujuan utama saya jalan-jalan ke Cairns. Oh, akhirnya bisa main air lagi di laut!
Aktivitas snorkeling di Great Barrier Reef (GBR) saya menggunakan jasa operator tur yang sudah saya booking sebelumnya. Turnya sendiri hanya berdurasi setengah hari atau disebut half day tour, sepertinya jarang ada full day tour atau 2 day tour, itu bisa dilakukan apabila misalnya kita menginap di salah satu resor di sebuah pulau. Bisa dibilang tur di sini kurang banyak opsi dan tidak bebas (kecuali punya kapal sendiri 😀 )
Pagi sekali jemputan sudah datang ke hotel. Ada sedikit drama sebelum saya naik ke mobil. Kakak saya yang membooking tur ini bertemu dengan sopir jemputan,
“You late”, kata sopir itu.
Mendengar itu kakak saya bingung, “We’re on time, mate!”, sahut dia ke sopir. Si sopir diam saja lalu langsung masuk ruang kemudinya. Dalam hati kami jengkel, “nih sopir ga jelas amat, lebay”.
Hahahaha mungkin si sopir menganggap on time itu late, jadi harus sudah siap dari sebelumnya mungkin…ada-ada saja.
Mobil pun berangkat. Jarak dari hotel ke pelabuhan dekat, hanya 10 menit saya sudah sampai. Namanya Reef Fleet Terminal, tempat meeting point dan pendaftaran ulang para calon wisatawan yang mau ke GBR. Segala sesuatu sangat rapih dan teratur, namanya juga di luar negeri!
Kapal yang saya gunakan untuk tur hari itu berwujud seperti catamaran, yang artinya desainnya unik karena ada layar agar angin bisa mendorong kapal. Kapal ini juga geraknya tidak cepat, jadi sangat cocok buat saya yang punya waktu banyak dan bisa menikmati lebih lama di laut!
Butuh sekitar dua jam berlayar dari pelabuhan hingga ke spot pertama di GBR. Dalam perjalanan ombak lumayan mengocok perut saya, sehingga saya mengalami sedikit mabok laut. Untung saja, karena desain kapal catamaran itu lebar, jadi efek dari goyangnyan ombak tidaklah besar. Yah tidak apa-apa, kapan lagi bisa mabok laut Australia? haha
Byur! Airnya hangat, pas lah sesuai ekspektasi. Katanya kalau waktu bukan musim panas sekitar bulan juni-agustus air di sini bisa dingin sekali dan harus memakai wet suit yang tebal. Tapi sebelum saya nyebur ke air, guidenya menyarankan agar semua orang yang snorkeling memakai sting suit untuk menghindari sengatan ubur-ubur. Saya pikir, selama saya snorkeling di Indonesia, jarang sekali saya melihat ubur-ubur, apalagi sampai disuruh untuk pakai suit khusus. Kecuali waktu itu saya pernah melihat ubur-ubur yang banyak pas snorkeling di Danau Mariona, Togean, yang notabene memang danau ubur-ubur.
Eh, setelah sudah di dalam air, ternyata memang benar-benar banyak banget ubur-uburnya! Mereka berenang bebas di dekat permukaan, warnanya bening jadi susah untuk menghindar, kebayang kan kalau saya tidak pakai sting suit!
Saya datang bukan di saat yang tepat. Visibility pada saat itu sedang keruh sekali, padahal cuaca cerah tak berawan, walaupun memang angin berhembus kencang yang mengakibatkan banyaknya gelombang yang mungkin mengaduk pasir di dasar laut. Untung saja karang di sini sangat dekat dengan permukaan laut. Tidak perlu menyelam terlalu dalam saya sudah bisa melihat banyak ikan dan karang.
Tapi nih, snorkeling di atas saat gelombang besar susah sekali. Apalagi saya ingin memfoto karang-karangnya, tentu susah apabila banyak goyangan. Jadilah saya freedive ke sekitar 5 meteran ke bawah, tidak bisa lebih dalam lagi karena kondisi badan sedikit mual. Bukannya tambah jernih, di bawah malah lebih buruk lagi visibilitinya.
Karangnya cukup bagus, banyak soft coral yang bisa saya temukan. Tapi, banyak dari hard coral yang rusak dan terlihat mati. Memang seperti yang saya ketahui, karang-karang di GBR banyak rusak akhir dekade ini karena pemanasan global lebih tepatnya perubahan suhu air laut. Mungkin karena ukurannya yang sangat luas jadi rentan terhadap suatu perubahan yang kecil. Hal ini mengakibatkan terjadinya serangan keputihan pada karang yang berujung pada kematian karang tersebut.
Di antara peserta tur ada juga yang mengambil les singkat diving, jadi ada yang snorkeling dan ada juga yang diving. Saya tidak tau apa yang mereka liat di bawah sana, dengan visibility yang buruk pasti tidak banyak yang bisa dilihat di bawah sana hehe
Untung saja saya punya kamera baru untuk foto underwater. Sebenarnya bukan kamera baru, karena yang saya pakai adalah kamera mirrorless saya yang dipasangkan housing khusus underwater, jadi hasil foto bisa lebih baik. Sempat berekspektasi bisa foto banyak di GBR sebelumnya, tapi ya sudahlah dengan kondisi seperti ini foto terbaik pun tidak terlihat wah.
Snorkeling di kondisi ombak yang besar benar-benar tidak nyaman. Bayangkan saja ketika anda lagi ambil nafas lalu seketika ada gelombang yang membuat air laut masuk ke mulut, bukannya bernafas malah menelan air! Saya juga tidak bisa berlama-lama di air, sesekali kembali ke kapal hanya untuk sekadar menenangkan paru-paru yang ngos-ngosan.
Tanpa terasa, efek dari goyangan ombak di laut membuat saya enggan kembali lagi ke air. Sebelum nyebur, tiba-tiba saja kepala mulai oleng, wah gawat, ini pertanda saya mabuk! Sambil pasrah saya kembali ke dalam kabin, pakai baju dan menyelimuti badan dengan handuk. “Aduh, masa jauh-jauh ke sini malah mabuk…” gerutu saya dalam hati.
Selang beberapa menit sesi pertama snokeling sudah selesai, kapal berpindah haluan ke spot kedua yang tidak jauh dari situ. Terlihat suasananya lebih “damai” dibandingkan dengan spot pertama. Air terlihat lebih jernih dan ombak sedikit. Tapi, ada tapinya nih, kepala saya terasa sangat berat sekali, melihat laut langsung terasa seperti mau mengeluarkan isi perut.
“Are you okay?”, tanya salah satu guide. Dia mungkin bingung melihat saya, “kok ini anak diem-diem aja ga snorkeling?”
Saya yang tidak melihat dia datang, langsung gelagapan, mau jujur tapi malu, mau bohong tapi tidak tau asalannya apa.
“I’m okay, i just take a break!”, jawab saya.
“If you drunk tell me, i’ll give you medicine”. sahut dia sambil tersenyum, “and don’t throw up in the toilet”, sambungnya sambil berbisik.
Edan, saya tidak akan bisa berbohong sama guide yang sudah bertahun-tahun kerja di kapal!
Sambil tiduran saya mendengar obrolan dan suara-suara kegembiraan orang-orang yang lagi snorkeling, godaan sekali. Belum lagi kakak saya yang datang tiba-tiba ke deck dan mengajak saya kembali ke air. “Mas, bagus banget loh karangnya di sini, ikannya juga lebih banyak.” katanya. OMG, please stopp!
Di saat orang lain ingin berlama-lamaan di laut, saya maunya cepat selesai pulang dan mengakhiri derita ini. Akhirnya waktu tour sudah habisa, sekarang saatnya pulang.
Dalam perjalanan pulang, laut sangat bersahabat sekali, hampir tidak ada goyangan ombak lagi. Saya hanya kurang beruntung. Tapi tour ini adalah pengalaman yang sangat istimewa, bagaimana tidak, keinginan merasakan snorkeling di Australia sudah tercapai. Snorkeling di Great Barrier Reef luar biasa, menantang dan mengagumkan. Saya sangat suka dengan bentang lautnya yang sangat luas. Tidak heran kawasan ini dijadikan sebagai situs warisan dunia.
Sesampainya di dermaga, semua penumpang turun dengan rapih dan disalami satu persatu oleh kru kapal serta guide. Eh, ketemu lagi sama guide tadi, dia pun tersenyum, “Thank you, have a good day!”. Untung aja dia tidak membicarakan hal tadi.
Let’s Explore the World!
-The Spiffy Traveller-
Follow my Instagram @thespiffytraveller for more photos and stories!
Bening banget. Kamu foto underwarer pake apa sih
LikeLiked by 1 person
makasih koh, aku pake canon m3 + housing hehe
LikeLike
Ohh wih housingnya mayan mahal kan
LikeLike
iya seharga kameranya plus lensa tambahan haha
LikeLike
itu airnya cakep banget yah?
sting suit itu kek apa, jon?
LikeLiked by 1 person
Ke Australia pun agendanya cebar-cebur lagi ya, hahaha. Gpp mabok dan airnya agak keruh, yang penting dapet pengalaman nyelem di Australia.
LikeLiked by 1 person
Iya warna lautnya itu warna favoritku haha
Sting suit itu wujudnya sama kaya wet suit yg biasa dipakai org diving kak, tapi ini lebih tipis hehe
LikeLike
Yoi, kalau ada lautnya yg bagus kenapa ga dicoba ya kan..haha ini pengalamannya emg seru, beda banget di sini. Cuman ya tetep bagusan Indonesia!
LikeLiked by 1 person
Efek global warming emang kena banget di GBR ya. Banyak penyelam yang sedih pas ke sana. Saya juga suka mabok laut di perahu, tapi kalau udah nyemplung ilang mabok lautnya. Biasanya saya bawa permen jahe dan pernah dapet nasehat juga minum coca cola. Sekarang sih selalu bawa patch khusus buat anti mabok laut, jadi tinggal ditempel di belakang kuping. Ngebantu banget dan tahan beberapa hari.
LikeLiked by 2 people
Lebih tipis, lebih ringan, biasanya harga juga lebih yahud yah kak? hhehehhee
LikeLiked by 1 person
Waah dapet tips baru nih. Ga kepikiran ya sofdrink sm jahe bs jd obat mabok hehe pdhl waktu itu banyak coca cola.
Oh seperti koyo gitu ya ptchnya? Aku baru denger. Makasih banyak infonyaa
LikeLike
Lbih murah kokk, karena ini kan cuma pakaian renang biasa aja, bedanya ini menutupi seluruh tubuh (ada hoodnya jg) hehe
LikeLike
wah, baru tahu ejie…
makasih yah jadi tau ada sting suit ini
LikeLiked by 1 person
Sama2 kak 😊
LikeLike
blm pernah main snorkeling di ausi saya om..paling cuma karimun jawa hehe
LikeLiked by 1 person
Karimun jawa malah lebih bagus loh mas 😊
LikeLike
Wuiih ….
Biru jernih, cakep bangeeet !
LikeLike
Iya, rasanya seperti snorkeling di kolam renang hehe
LikeLike
Coralnya masih bagus banget yak.
LikeLike
Wih keren banget snorkelingnya, semoga impian kami buat begitu juga bisa terwujud waktu dekat ini
LikeLike
itu airnya bening banget! bawannya jadi pengen nyemplung haha
btw, snorkeler bisa mabok juga ya kak. be careful jangan coba-coba lagi kalau ombak lagi besar 🙂
LikeLike
Mantep banget pemandangannya..
Seru tuh nyelam liat ekosistem laut.
LikeLike
Bening bangeeet! Ya ampun akutu gak berani nyelam mas, jadi lihat fotonya begini aja udah happy! Bersih pula lautnya~~
LikeLike
Hai kak Larissa!
Waktu itu padahal pas lagi keruh loh lautnya, di musim tertentu bisa lebih bening lagi hehe
LikeLike
Untuk snorkeling atau apapun aktivitas du air, aku butuh keberanian, tapi kalo di GBR kaya begini, rasanya pengen nekat juga. 🙂
LikeLike